Sejak bulan Mei 2015 sepakbola Indonesia " mati suri ".Menpora bersama jajarannya membentuk tim transisi dengan misi " INGIN MEMAJUKAN SEPAKBOLA INDONESIA LEBIH BAIK DAN BERPRESTASI "mungkin maksudnya begitu.Diambil dari beberapa media elektronik ataupun cetak konon tim transisi akan mengelar kompetisi versi pemerintah dan membuat statuta baru [ peraturan sepakbola ].
Menurut saya dilihat dari statement tersebut seakan memperlihatkan betapa pintar dan briliantnya mereka....!!!!!Dengan mengelar kompetisi lewat campur tangan pemerintah apakah akan maju?mau dibawa kemana muaranya?sedangkan muara kompetisi adalah timnas.?selama pemerintah masih " ikut - ikutan " tidak merubah Sanksi FIFA,Indonesia di asingkan oleh FIFA dan tidak mempunyai agenda Internasional.Apakah ini kemajuan?bisa dibilang berprestasi?apakah semudah itukah mengelar kompetisi dengan SDM tim transisi?
Mempora membuat sebuah turnamen bertajuk Piala Kemerdekaan.Menurut saya mereka mau membuktikan bahwa pemerintah bisa membuat sepakbola menjadi lebih baik...TAPI lihat saja begitu ancurnya turnamen Piala Kemerdekaan.Klub yang ikut hanya kasta kedua [ maaf ] disepakbola Indonesia, bonus pertandingan telat, bahkan hadiah sebagai juara juga nunggak sampai berhari - hari.Bahkan tim perwakilan dari Menpora dan penyelenggara saling lempar masalah.Apakah ini kemajuan atau kebodohan?
Lihat Piala Prsiden dan Jendral Sudirman setidaknya turnamen yang digelar leh PSSI dan EO Mahaka sport setidaknya lebih baik dari orang - orang briliant pilihan MENPORA.Kami semua yang " hidup " dari sepakbola sudah muak dengan ide brilian bapak Menpora dan tim transisi,mau dibawa kemana sepakbola Indonesia?kami rakyat awam dari dunia politik bingung,kenapa sepakbola disatukan dengan Politik.
BAPAK MENPORA...,SEPAKBOLA DAN POLITIK ITU BAGAI AIR DAN MINYAK SEMUANYA SULIT UNTUK BERSATU.MAKANYA FIFA MELARANG PEMERINTAH CAMPUR TANGAN UNTUK URUSAN SEPAKBOLA ANGGOTANYA.MAU BIKIN MAJU ATAU APA ALASANYA AKIBATNYA AKAN DIBEKUKAN.
bersambung......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar