Liga Super Indonesia sudah di babak 8 besar,tensi pertandingan yang semakin tinggi dan tak jarang permainan pun cenderung keras.Mungkin bisa dibilang permainan Liga Super Indonesia cenderung keras dan tanpa kompromi,banyak tekel atau pelanggaran keras sering terjadi.Tapi dibalik dibalik itu semua ada beberapa pemain yang tetap bermain " santai " untuk mengatur tempo permainan tim.Skill ball dan Skill performance harus ditunjang dengan mental dan visi bermain yang baik,bahkan penampilan Maestro Metronome atau " pengatur irama pertandingan " menjadi penentu bermain bagus atau tidaknya sebuah tim.
Berikut para Maestro Metronome terbaik ISL 2014 versi Balbalan :
1. Gustavo Lopez [ Arema Chronous ]
2. Issac Puppo [ Persebaya ]
3. Makan Konate [ Persib ]
4. Esteban Viscara [ Semen Padang ]
5. Robertino Pugliara [ Persipura ]
6. Rohit Chand [ Persija ]
7. Erick Weeks [ Mitra Kukar ]
8. John Tarkpor [ Persijap ]
9. Patrice Nzekou [ Persiba ]
10. Ali Khaddafi [ Perseru ]
11. James Koko Lomell [ Barito Putra ]
12. Frank Ongfiang [ Sriwijaya ]
Bukan maksud mengesampingkan para pemain lokal tapi secara skil baller dalam mengolah bola dalam mengatur tempo permainan dan memepertahankan bola masih kurang.Tapi beberapa cukup mendekati menjadi seorang maestro seperti Ahmad Bustomi, Firman Utina, dan Taufiq.Mungkin untuk lokal para Baller [ Pembaca Balbalan ] bisa menambahkan di kolom komentar ja...,plus mengapa Maestro lokal cukup pantas disebut Maestro Metronome....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar